Rabu, 27 Maret 2013

Gelatinisasi: Tahapan pada proses Steam Conditioning (Pemberian Uap bertekanan) ataupun pada proses Extrusion


Steam Conditioning menjadikan pakan yang memiliki pati akan mengalami proses gelatinisasi. Menurut California Pellet Mill Coo (2000), bahwa gelatinisasi didefinisikan sebagai Proses pemecahan sempurna pada granula pati dengan kombinasi air, panas, dan tekanan serta mekanisme shear. Umumnya hasil gelatinisasi memiliki dua hal yang sangat penting untuk pencernaan, yaitu a.) proses gelatinisasi meningkatkan kemampuan pati untuk diserap serta fraksi yang lain sehingga mempengaruhi feed convertion ratio. b.) proses gelatinisasi meningkatkan kecepatan enzim untuk mendegradasi substrat pada ikatan pati, sehingga menjadi molekul sederhana yang lebih soluble.
Suhu conditioning yang terlalu tinggi dapat menyebabkan reaksi Maillard, reaksi Maillard yaitu reaksi interaksi antara senyawa protein dan karbohidrat, hasil reaksi ini menyebabkan protein akan sangat sulit untuk terdigesti di usus halus dan termanfaatkan oleh tubuh ternak. Menurut Stark and Ferket (2011), faktor-faktor yang mempengaruhi steam conditioning ukuran partkel bahan, retention time, sudut pengaduk, kecepatan pada saat di terowongan, dan penambahan air.
Proses pemberian uap dengan tekanan  memiliki pengaruh terhadap perubahan sifat nutrient seperti pati, protein. Granula pati akan membengkak dan putus, meningkatnya solubiitas, berkurangnya viskositas pati dan menghasilkan amilosa dan amilopektin. Ketika proses pemberian uap dengan tekanan terjadi pada kandungan air bahan baku rendah maka akan terjadi fragmentasi granula pati dan akan menmbuat suatu formasi fase homogenitas yang biasa disebut gelatinisasi. pemberian uap dengan tekanan memiliki  pengaruh terhadap lipid untuk  menginaktifkan lipase dan lipoxidase yang hadir dalam bahan baku, sehingga mengurangi terkadinya oksidasi asam lemak selama penyimpanan. Perlakuan panas selama proses dapat menyebabkan inaktifnya protein ataupun denaturasi protein, sehingga panas yang dihasilkan diharapkan tidak merusak asam amino ataupun membuat reaksi Maillard. Panas yang cukup pada proses pemberian uap dengan tekanan akan menigkatkan kecernaan protein dan ketersediaan asam amino sulfur melalui dua cara yaitu, panas akan membentangkan globulin biji dan panas juga akan menginaktifkan tripsin inhibitor dan lectin.


Pelleting: Proses Produksi Fabrikasi Pakan Ternak


        Pelleting adalah suatu proses menggabungkan campuran beberapa bahan pakan secara mekanik dengan  tekanan tertentu, campuran bahan pakan diberikan tekanan secara mekanik akan melalui die sehingga menghasilkan Agglomerated feed yang kompak. Keuntungan pakan berbentuk pellet adalah mengurangi debu, mengurangi sifat memilih ternak, menyeragamkan kandungan nutrisi, dan meningkatkan produktivitas ternak serta meningkatkan density sehingga mempermudah dalam penanganan dan penyimpanan. Menurut Baudon dan Hancock (2003), pakan pellet memiliki keunggulan dibanding pakan berbentuk mash yaitu dapat meningkatkan kecernaan Dry Matter, Nitrogen, dan Gross Energy serta menurunkan ekskresinya pada ternak babi, sehingga menghasilkan peternakan yang ramah lingkungan.
            Mesin pelleting terbagi menjadi beberapa bagian utama yaitu feeder, conditioning chamber, dan pelleting device. Feeder berfungsi untuk mengatur rata-rata aliran yang masuk ke mesin pelleting, conditioning chamber berfungsi untuk memberikan steam ke campuran bahan pakan, pelleting device berfungsi untuk membentuk campuran bahan pakan menjadi pakan berbentuk pellet yang kompak. Pemberian steam (uap air) pada proses conditioning berfungsi meningkatkan gelatinisasi pati, meningkatkan Pellet Durability Index (PDI), mengurangi jumlah mikroorganisme patogen serta menghancurkan telur serangga. Plattner and Rockey (2006), pemberian conditioning pada bahan pakan dapat menurunkan total mikrobia.