Kamis, 12 Maret 2015

Adaptasi terhadap perubahan iklim-penelusuran potensi plasma nuftah lokal-

Judul Aslinya: Adaptation to climate change-exploring the potential of locally adapted breeds

Journal Animal (2013), pp: 346-362.

Penulis: Irene Hoffman (Irene_Hoffman@fao.org

Tujuan penulisan journal review ini berdasarkan bahwa adaptasi sangat dibutuhkan, sebagai bentuk respon untuk mampu bertahan terhadap perubahan iklim. Utamanya, zaman sekarang kita sedang menemui lingkungan ekstrim, percobaan adaptasi dalam hal ini termasuk dalam apakah mampu toleran terhadap iklim suatu lingkungan tersebut, bisa jadi beradaptasi dari kualitas rendah pakan di suatu daerah. Maka jawaban dari semua ini ada pemilihan plasma yang memiliki bibit unggul dalam menghadapi masalah diatas

Dalam pembahasannya jurnal mengemukakan beberapa data yang diperoleh dari Food Agriculture Organization (FAO) bagian  Domestic Animal Diversity Information System. Salah satunya gambaran jumlah plasma nuftah Onta, Kerbau, Sapi, Ayam, Kambing, Babi, Kuda, dan Domba yang bisa beradaptasi terhadap beberapa jenis kualitas pakan didaerahnya. Lalu data adaptasi plasma terhadap pola manajemen, data adaptasi terhadap kondisi iklim (dingin, lembab, kering, basah), data adaptasi terhadap suhu-suhu ekstrim, serta data adaptasi terhadap temperature humidity yang beragam.

Efek jumlah dan strategi pemberian konsentrat terhadap produksi susu, konsumsi bahan kering, dan energi pada Sapi Perah Frisien Holstein pada musim gugur (Autumn): Baca Jurnal

Judul aslinya: The effect of concentrate feeding amount and feeding strategy on milk production, dry matter intake, and energy partioning of autumn-calving Holstein-Frisien cows.

Journal Dairy Science. 98: 338-348.

Penulisnya: D. C. Lawrence, M. O. Donovan, T. M. Boland, E. Lewis, and E. Kennedy.

Latar belakang
Tujuan utama penelitian ini adalah, untuk membandingkan produksi susu, konsumsi bahan kering, dan masukan energi pada sapi FH yang melahirkan pada musim gugur (Autumn) dengan 2 macam jumlah dan cara pemberian masing-masing.

Materi dan Metode
Penelitian ini dilakukan di Teagasc, Animal, and Grassland Research and Innovation Centre, Moorepark, Femoy, Co, Cork, Ireland.
Pada tahun pertama digunakan 60 ekor sapi, sedangkan pada tahun kedua menggunakan 48 ekor sapi. Desain eksperimennya menggunakan randomized block design dengan pola faktorial 2x2. Perlakuannyanya terdiri dari 2 macam jumlah konsentrat yaitu konsentrate dalam jumlah yang banyak (yaitu sekitar 7 kg BK/Ekor) dan Konsentrate dalam jumlah yang sedikit (yaitu sekitar 4 kg BK/Ekor), lalu 2 macam strategi pemberian pakan konsentrat yaitu secara flat rate dan Group fed to yield/ GFY( untuk ini akan berlaku pemberian konsentrat berdasarkan produksi susu yang dihasilkan). Pada GFY sapi yang produksi rendah (Misal  produksi susu 20 Kg) maka akan menerima  5,3 kg untuk jumlah konsentrate dalam jumlah banyak, dan 2,3 kg untuk jumlah konsentrate ang sedikit (sekali lagi dingat bahwa ini adalah pola faktorial antara jumlah dan strategi pemberian), sedangkan untuk sapi yang memiliki produksi tinggi (misal Produksi susu 26 Kg) maka pada jumlah pemberian yang banyak akan mendapatkan 8,7 kg, dan pada jumlah pemberian yang sedikit mendapatkan 5,7 kg. Sedangkan untuk flat rate, merupakan pola pemberian yang tidak memandang pola produksi susu, sehingga juma pemberian banyak atau sedikit sesuai awal yaitu masing-masing 7 dan 4 kg/sapi.
Pengukuran Data
Data konsumsi pakan, diperoleh dari kalkulasi dan rekaman  dengan sistem Griffith Elder MealMaster System. Data produksi susu dan komposisinya, secara otomatis terekam pada waktu pemerahan pagi hari dan sorehari, sedangkan untuk komposisi susunya menggunkan Milkoscan 203. Data berat badan dan body condition skor (skor nilai tubuh), berat badan direkan per minggu dengan menggunakan  Portable weighing scale and Winweigh software package (tru-test Limited, Auckland, New Zealand). Metabolit darah, untuk mendapatan data glukosa, NEFA, BHBA, dan urea dengan menggunakan prinsip enzimatic colorimetri menggunkan suitable kits. Komposisi kimia pakan dan keseimbangan energi, untuk keseimbangan energi diperoleh dengan mengestimasi dari berapa jumlah energi pakan yang masuk, berapa jumlah energi pakan yang dibutuhkan untuk maintenance, prooduksi susu, dan pertumbuhan.
Pengolahan data menggunakan SAS. 
Kesimpulan
Pada penelitian ini pola pemberian berdasarkan jumah produksi susu dan tidak, memiliki pengaruh yang tidak signifikan. Pada penelitian ini pemberian flat rate (tanpa memandang produksi susu) sama sekali tidak mengurangi produksi susu dan keseimbangan energi. Sedangkan pada perlakuan jumlah pemberian memiliki pengaruh signifikan terhadap produksi susu, dengan meningkatnya jumlah konsentrat yang diberikan maka meningkatkan total konsumsi pakan, jumlah energi yang masuk, sehingga menghasilkan produksi susu, dan mengurangi keseimbangan negatif energi dan susut nilai skor tubuh ternak.