Steam Conditioning menjadikan
pakan yang memiliki pati akan mengalami proses gelatinisasi. Menurut California Pellet Mill Coo (2000), bahwa
gelatinisasi didefinisikan sebagai Proses pemecahan sempurna pada granula pati
dengan kombinasi air, panas, dan tekanan serta mekanisme shear. Umumnya hasil gelatinisasi memiliki dua hal yang sangat
penting untuk pencernaan, yaitu a.) proses gelatinisasi meningkatkan kemampuan
pati untuk diserap serta fraksi yang lain sehingga mempengaruhi feed convertion ratio. b.) proses
gelatinisasi meningkatkan kecepatan enzim untuk mendegradasi substrat pada
ikatan pati, sehingga menjadi molekul sederhana yang lebih soluble.
Suhu
conditioning yang terlalu tinggi dapat
menyebabkan reaksi Maillard, reaksi Maillard yaitu reaksi interaksi antara
senyawa protein dan karbohidrat, hasil reaksi ini menyebabkan protein akan
sangat sulit untuk terdigesti di usus halus dan termanfaatkan oleh tubuh
ternak. Menurut Stark and Ferket
(2011), faktor-faktor yang mempengaruhi steam
conditioning ukuran partkel bahan, retention
time, sudut pengaduk, kecepatan pada saat di terowongan, dan penambahan
air.
Proses pemberian uap dengan tekanan memiliki pengaruh terhadap
perubahan sifat nutrient seperti pati, protein. Granula pati akan membengkak
dan putus, meningkatnya solubiitas, berkurangnya viskositas pati dan
menghasilkan amilosa dan amilopektin. Ketika proses pemberian uap dengan tekanan terjadi pada kandungan air bahan baku rendah maka akan
terjadi fragmentasi granula pati dan akan menmbuat suatu formasi fase
homogenitas yang biasa disebut gelatinisasi. pemberian uap dengan tekanan memiliki pengaruh terhadap lipid untuk menginaktifkan lipase
dan lipoxidase yang hadir dalam bahan baku, sehingga mengurangi terkadinya
oksidasi asam lemak selama penyimpanan. Perlakuan panas selama proses dapat menyebabkan inaktifnya
protein ataupun denaturasi protein, sehingga panas yang dihasilkan diharapkan
tidak merusak asam amino ataupun membuat reaksi Maillard. Panas yang cukup pada
proses pemberian uap dengan tekanan akan menigkatkan kecernaan
protein dan ketersediaan asam amino sulfur melalui dua cara yaitu, panas akan
membentangkan globulin biji dan panas juga akan menginaktifkan tripsin
inhibitor dan lectin.